Jakarta, - Ekonomi keummatan serta kemandirian Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi hal penting dalam memajukan Provinsi NTB. Saat bertemu Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar, topik ini menjadi pembahasan serius dari Gubernur Provinsi NTB terpilih Dr H Lalu Muhamad Iqbal (LMI).
Lulusan Ponpes Assalam, Surakarta ini mengungkapkan, hal-hal yang berkaitan dengan isu keummatan perlu dibahas lebih serius. Sehingga nantinya program keummatan tepat sasaran.
"Saya senang sekali mendapat dukungan dan apresiasi dari Pak Prof Nasaruddin Umar (Menag)," katanya, Sabtu (14/12/2024).
LMI menjelaskan, dalam pertemuan bersama Menag ia membahas langkah untuk memajukan institusi pendidikan keagamaan. Peran pendidikan agama cukup vital untuk kemajuan daerah. Mendidik dan menyiapkan kader berkarakter baik untuk Provinsi NTB di masa depan.
"Tidak kalah penting juga membahas kemandirian pesantren dan ekonomi pesantren," bebernya.
Lebih lanjut, sejalan dengan program Iqbal-Dinda yang mendorong generasi muda NTB dalam ambil peran dalam pembangunan di NTB, maka santri-santriwati juga dapat ikut terlibat.
"Untuk menuju Indonesia emas 2045, dari pesantren juga harus kita siapkan," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, LMI juga menyinggung posisi Kanwil Kemenag di Provinsi NTB, posisinya sebagai salah satu pilar kemajuan ummat dan pesantren.
'NTB bukan hanya provinsi seribu masjid, tapi juga seribu pesantren," ucapnya.
Dikatakan, di Provinsi NTB lebih banyak siswa pesantren ketimbang sekolah negeri. Pesantren menjadi elemen penting untuk mencerdaskan masyarakat NTB.
"Dari sejarah bangsa ini jelas sekali peran dari pondok pesantren untuk kemajuan," ucapnya.
Pada kesempatan ini, Menag Prof Nasaruddin Umar yakin dengan kepemimpinan Provinsi NTB di masa depan. LMI dipandang memiliki wawasan, pengalaman, dan reputasi yang baik.
"Saya kenal (LMI) selama ini, saya yakin dapat memajukan umat di NTB. Kemenag siap memberikan dukungan penuh bagi niat baik Pak Iqbal memajukan umat," katanya.(red)
Komentar0