BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Lalu Muhamad Iqbal Kini Milik Semua Orang


Oleh : Jaya (Tim Relawan Gassiqbal)

Perjalanan terjal di pilkada, muncul sosok Lalu Muhamad Iqbal (LMI) seorang diplomat yang berani mengambil langkah untuk kembali ke tanah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di awal perjalanan politiknya, banyak yang meragukan kemampuannya untuk memimpin provinsi ini. NTB bukanlah daerah yang mudah, tantangan yang dihadapi sangat kompleks, mulai dari rendahnya anggaran daerah hingga berbagai masalah sosial yang tak kunjung usai. Banyak pertanyaan bermunculan: Bisakah seseorang yang telah lama tinggal di luar NTB dan dianggap tidak memiliki rekam jejak dalam pembangunan daerahnya memenangkan kontestasi pilkada ini? Mengapa orang yang berkarir di ibukota dengan jabatan mentereng mau mengurusi daerah yang anggaran pendapatannya saja sangat terbatas?, serta masih banyak lagi pertanyaan lainnya.

Keinginan yang kuat dan keteguhannya dalam perjuangan ini mengingatkan pada sang revolusioner india Mahatma Gandhi. "Strength does not come from physical capacity. It comes from an indomitable will" katanya. Ini yang kemudian menjadi prinsipnya dalam melawan Inggris, dia percaya bahwa keberanian dengan keyakinan dan moralitas dapat mengatasi tantangan yang tampaknya tidak mungkin. Kekuatan sejati berasal dari ketahanan mental dan tekad yang tak tergoyahkan. LMI telah menunjukkan tekadnya memenangkan pilkada NTB.

Bagai pungguk merindukan bulan kata orang, di balik semua keraguan itu, LMI hanya memberi satu jawaban sederhana: "Saya ingin sekali kembali dan membangun daerah ini dengan cara-cara yang baik." Ungkapan tersebut menunjukkan cinta dan keinginan tulusnya untuk mengubah nasib provinsi ini. Baginya, kembali ke NTB bukan sekadar langkah politik; itu adalah panggilan hati. Dirinya memahami bahwa setiap sudut provinsi ini menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya digali. 

Penulis merupakan tim provinsi relawan Gassiqbaal. Sejak awal, kami percaya bahwa Lalu Muhamad Iqbal adalah sosok yang tepat untuk memimpin NTB. Beliau bukan hanya seorang politisi; ia adalah seorang pemimpin sejati yang selalu menekankan pentingnya niat baik dalam setiap usaha. Dalam beberapa kesempatan, beliau selalu mengingatkan kami  "Setiap usaha yang kita lakukan dengan niat baik, pasti akan didukung oleh banyak orang baik lainnya." Kalimat ini menjadi pegangan bagi kami, mendorong untuk terus bertahan dan bergerak meskipun tantangan dan godaan menghalangi.

Dalam ilmu manajemen, terdapat pandangan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sangat bergantung pada siapa pemimpinnya. Beberapa orang berpendapat bahwa lebih baik dipimpin oleh orang yang baik dan kompeten, meskipun aturan dan struktur organisasi yang ada tidak baik, dibandingkan dengan memiliki aturan dan organisasi yang baik namun dipimpin oleh orang yang tidak baik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pemimpin yang tidak baik cenderung mampu dan berusaha keras untuk memanipulasi aturan, meskipun aturan tersebut sudah sangat baik.

Seiring berjalannya waktu, dukungan terhadap LMI semakin menguat. Seperti kata Friedrich Nietzsche: "That which does not kill us makes us stronger" banyak orang baik akhirnya yang ikut berjuang bersamanya. Tidak hanya dari kalangan pemilih tradisional tetapi juga generasi muda yang selama ini merasa terpinggirkan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ia sering dijuluki "gubernurnya anak muda." Dengan pendekatan inklusif dan jargon "bangkit bersama," ia berhasil menarik perhatian banyak orang.

Kini sosok panutan yang kami banggakan itu telah sampai di tempatnya—tempat di mana semua harapan anak muda bisa berpegang dan menaruh semua impian mereka. Lalu Muhamad Iqbal kini bukan hanya simbol dari relawan Gassiqbaal atau seluruh barisan pendukungnya kemarin; ia kini menjadi simbol bagi perubahan seluruh rakyat NTB. Dengan visi “Bangkit Bersama,” ia siap lepas landas membawa harapan bagi provinsi ini.

Visi bangkit bersama juga akan menjadi muara dalam pembangunan NTB kedepan. Sepuluh program aksi yang telah dirumuskan dengan tulus kini siap untuk direalisasikan. Program-program tersebut meliputi: Bantuan desa, pelayanan rumah sakit, beasiswa, industrialisasi, pengembangan wisata, pembangunan jalan, investasi, lapangan kerja, bantuan operasional, dan makanan bergizi sebagai motor penggerak perekonomian desa. Kami semua menunggu gebrakan besar itu. Seperti menanam di ladang yang subur, seluruh masyarakat NTB akan jadi bagian dari narasi besar ini.  Salam

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.