Kuota siswa siswi yang mendapatkan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi untuk anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia untuk NTB bertambah. Kemendikbud Ristek menambah kuota siswa siswi Beswan Adem Repatriasi ini lantaran NTB dinilai termasuk bagus dalam melaksanakan program ini. Dimana tahun ini jumlah siswa siswi Adem repatriasi NTB berjumlah 50 orang.
Puluhan siswa siswa Adem Repatriasi tersebut dilakukan serah terima sekaligus pembekalan di Gedung Sengkareang Kantor Gubernur NTB, Jumat (19/7). Mereka diterima oleh PJ Gubernur NTB diwakili Asisten 1 Setda NTB Fathurahman dan Kadis Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd.,M.Pd. Serah terima juga dihadiri Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Malaysia Sahyudin.,S.Pd.,MA.,TESOL, Koordinator program Adem Repatriasi provinsi NTB yang juga kepala SMKN 1 Lembar Ahmad Quroni, M.Pd bersama 9 Kepala SMKN lain yang menerima siswa siswi Adem Repatriasi tersebut.
Asisten I dalam sambutanya menyampaikan apresiasi atas program Adem repatriasi yang dilaksanakan dibawah Dikbud NTB bersama koordinator program Adem Repatriasi. "Kami Pemprov NTB sangat mengapresiasi program ini, dari tahun ke tahun mengepalai peningkatan jumlah siswa. Tahun ini ada 50 siswa siswi yang ditempat kan di SMKN di pulau Lombok,"kata dia. Mantan Pj Sekda ini mengatkan NTB akan menjadi tuan rumah bagi anak-anak selama menempuh pendidikannya.
Semua sekolah yang menerima siswa siswi ini pun diminta melakukan penerimaan dan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan baik pendidikan, kebutuhan sangang, papan dan pangan para siswa tersebut. Dan siswa-siswi juga diminta menjadi duta-duta tentang keindahan pulau Lombok. Ia juga berharap siswa-siswi bisa cepat menyesuaikan diri dengan tempat sekolahnya nanti, karena dari sisi bahasa tak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Diharapkan nanti anak-anak setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan di NTB dan Indonesia sehingga bisa menetap di Indonesia.
Sementara itu, Kadis Dikbud NTB mengatakan NTB 50 anak-anak dari Malaysia yang ikut belajar di NTB pada 10 SMKN tersebar di pulau Lombok. "Suatu kegembiraan dan bangga tentunya, karena jumlah anak-anak Adem Repatriasi ini bertambah, dari tahun sebelumnya dan saat ini jumlah paling banyak,"kata Aidi, didampingi Kabid SMK dan Koordinator Program Adem Repatriasi Ahmad Quroni.
Pemprov pun perlu menyiapkan langkah-langkah, yakni pertama menyiapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan anak-anak disesuaikan Core dimana dia belajar. Kedua, menyandingkan anak-anak dari Malaysia dengan anak Indonesia atau anak lokal untuk belajar bersama-sama.
Selanjutnya, Pemprov membangun kolaborasi antar sekolah-sekolah melalui program eduwisata. Dimana program ini menjadi bagian yang dimanfaatkan anak-anak untuk saling mengenal, memahami dan konteks tukar menukar. Pemprov juga berusaha memfasilitasi progam baik dari rancangan, kesempatan mendapatkan pekerjaan. Dan terakhir, menyiapkan anak membanggakan diri dan kelaurga serta Citra baik NTB supaya menjadi contoh bagi Indonesia.
Sejauh ini, untuk NTB sudah menamatkan angkatan ke 5 siswa Program Adem Repatriasi. Diantara mereka yang lulus sudah diterima bekerja baik di NTB dan luar NTB. Seperti di perusahaan kapal penangkap ikan dan PT AMNT serta lainnya. Pihaknya pun sudah melakukan upaya mentracking Mereka yang sudah lulus tersebut. Sementara itu, Koordinator Program Adem Repatriasi Ahmad Quroni mengatakan, bahwa program ini menanggung semua kebutuhan anak-anak melalui program Pusat.
Mereka ditanggung mulai dari pembiayaan management sekolah, sarana prasarana, sampai kebutuhan pribadi ditanggung negara selama menempuh pendidikan di NTB. "Tidak ada pembiayaan yang dibebankan ke mereka,"kata dia.
Ia menambahkan 50 siswa siswi Adem repatriasi ini ditempat kan di 10 SMK se NTB. Di Lombok Barat tiga sekolah yakni SMKN 1 lembar, SMK 1 Kuripan, SMKN 2 Kuripan. Mataram ada di SMKN 2 Mataram, SMKN 3 Mataram dan SMKN 5 Mataram. Loteng di SMKN 1 Praya kemudian di Lotim ditempatkan di SMKN 1 Kotaraja, SMKN 1 Selong dan SMKN 1 Keruak.(red)
Komentar0