Penetapan 11 April 1815 Sebagai Hari Jadi Dompu telah melalui pembahasan panjang dan formal. Dimulai pada masa pemerintahan Bupati Dompu Drs. H. Umar Yusuf.
Pada masa pemerintahan Bupati H. Abubakar Ahmad, SH ( periode pertama ) lahir Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi Dompu pada Hari Selasa Tanggal 11 April 1815 bertepatan 1 Jumadil Awal Tahun 1230 H. Penetapan tersebut mengingatkan peristiwa meletusnya Gunung Tambora 11 April 1815.
Berawal dari sistem pemerintahan tradisional dan kesultanan, Kabupaten Dompu mengalami beberapa kali proses perubahan sistem pemerintahan terutama pasca diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia.
Dari daerah swatantra tingkat II Dompu, kemudian menjadi Daerah Swapraja Sejak 12 September 1947. Sultan Dompu terakhir yaitu Sultan Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin diangkat Sebagai Kepala Daerah Swaparaja.
Tahun 1958, Daerah Swapraja berubah menjadi Daerah Swatantra Tingkat II Dompu dengan Bupati Kepala Daerah Sultan Dompu Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin (1958 – 1960).
Pada Tahun 1960 hingga 1966, Dompu berubah status menjadi Daerah Tingkat II Kabupaten Dompu dengan Bupati H. Abdurrahman Mahmud.
Tahun 1967 ( kurun waktu kurang satu tahun) jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Dompu dijabat oleh Pelaksana Tugas (Pjs) I Gusti Ngurah.
Di tahun yang sama ( 1967 ) Kabupaten Dompu dipimpin oleh Perwira Pertama TNI Suwarno Atmojo Sebagai Pejabat Bupati Dompu. Tahun 1969, dilantik Sebagai Bupati Kdh Tk. II Dompu Definitif Sampai 1973 ( Periode I ). Terpilih Kembali memimpin Dompu Tahun 1973 Sampai Dengan 1979 (Periode II ).
Selama dua periode memimoin Dompu, Letkol TNI H. Achmad Suwarno Atmojo telah menetapkan Lambang dan Motto Daerah yakni ‘Nggahi Rawi Pahu’ seperti yang ada sekarang melalui Peraturan Daerah No. 14 Tahun 1970.
Tahun 1979 - 1984, Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu dipimpin oleh Perwira Menengah Letkol. TNI H. Heru Sugiyo. Tahun 1984, Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu dipimpin Drs. H. Moh.Yakub, MT (1984-1989).
Tahun 1989 - 1994, Drs. H. Umar Yusuf memimpin Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu. Tahun 1994 - 1999, Kepemimpinan Di Bumi Nggahi Rawi Pahu Dompu dilanjutkan Oleh Drs. H. Hidayat Ali.
Tahun 1999, Seiring Dengan Era Reformasi, Kabupaten Daerah Tingkat II Dompu berubah menjadi Daerah Otonom. Sejak saat itu, beberapa putra terbaik daerah menjadi Kepala Daerah diantaranya :
1. H. Abubakar Ahmad, SH Dan Wakil Bupati H. Syaifurrahman Salman, SE. ( 2000 – 2005). Pada masa kepemimpinan Ini, fokus memajukan daerah dan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan Religius. Program Islamisasi dengan membumikan Al-Qur’an, mewajibkan pemakaian pakaian muslimah. Yang paling bersejarah, Pemindahan Makam Sultan Manuru Kupa dari Kupang Nusa Tenggara Timur kembali ke Dompu.
2. H. Syaifurrahman Salman, SE ( 2007 – 2010). Pada masa ini, Bupati mencanangkan Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis bagi masyarakat dan membangun fasilitas olah raga seperti Gedung Sanggilo, Gedung Serbaguna dan GOR Ginte.
3. H. Bambang M. Yasin dan Wakil Bupati Ir. Syamsuddin ( 2010-2015 Dan Periode 2016-2021)
Drs. H. Bambang M. Yasin memimpin selama 10 Tahun. Mewariskan banyak prestasi dan penghargaan Ditingkat Provinsi Maupun Pusat. Yang Fenomenal adalah produksi jagung (Pogram Pijar) yang melimpah.
4. H. Kader Jaelani Dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan, ST MT. ( 2021-2026 ).
Di era pemerintahan ini, melahirkan Program Jarapasaka (Jagung, Porang, Padi, Sapi Dan Ikan) yang akan membawa Masyarakat Dana Nggahi Rawi Pahu Menuju daerah yang Mashur (Maju, Sejahtera, Unggul Dan Religius).
Berkesempatan hadir dalam HUT Dompu yang ke 209 bersama rekan2 Ka OPD Pemprov tentu sangat istimewa rasanya. Terlebih sambutan hangat Pak Bupati AKJ dan wakil, para sahabat pejabat utama dompu, kepala sekolah dan masyarakat Dompu yg ramah.
Saya terkesan bisa bertemu sahabat lama Bapak Drs. H. Muhammad Sayuti Malik yang menyambut dan me nerima mewakili keluarga Kesultanan Dompu pada acara Ziarah Makam Sultan Muhammad Sirojudin - Manuru Kupa. Ada harapan keluarga Kesultanan dan juga madyarakat Dompu semoga pada saatnya nanti Manuru Kupa bisa diusulkan dan di tetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Aamiin YRA.
Penulis : Lalu Gita Ariadi (Pj Gubernur NTB)
Komentar0