Ahmad Satrio mengingatkan awak media untuk mengawal tahapan pilkada terutama penyelenggara khususnya Komisi Pemilihan Umum yang mulai tertutup dari pemberitaan media. |
Proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November mendatang mulai digelar. Peran media massa khususnya untuk mengawal dengan pemberitaan sesuai fakta sangat vital terutama dalam memerangi hoaks.
Terkait hal itu, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB pada Sabtu (23/4/2024) menggelar konsolidasi media yang bertujuan untuk memperkuat pemberitaan pada tahapan pemilihan serentak tahun 2024.
Komisioner Bawaslu NTB Hasan Basri menegaskan bahwa peran media sangat penting dalam menyebarkan berita yang aktual dan fakta, terutama di tengah maraknya informasi hoaks yang beredar melalui berbagai platform media sosial.
“Kesuksesan Pemilu 2024 di NTB adalah berkat peran serta rekan-rekan media dalam menyalurkan berita-berita terkait pemilu yang aktual, sesuai fakta. Di tengah masih banyaknya informasi hoaks yang beredar melalui berbagai produk media sosial, maka peran rekan-rekan media dalam meluruskan informasi hoaks tersebut telah ditunjukkan pada saat pemilu 2024 lalu,” ucapnya sekaligus membuka acara itu di Mataram.
Hasan Basri berharap eksistensi media akan terus berlanjut dalam menghadapi Pemilukada akhir tahun ini, dengan memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat NTB.
Acara yang dihadiri 75 awak media se-NTB itu dirangkai dengan buka puasa bersama. Turut menghadirkan narasumber yakni Ketua Koalisi Pewarta Pemilu Indonesia, Ahmad Satrio, dan Ketua Forum Pewarta Parlemen NTB, Fachrul Mustofa yang dipandu Gde Upar.
Ahmad Satrio dalam kesempatan tersebut mengajak media memerangi hoaks yang belakangan ini marak. Ia juga mengingatkan awak media untuk mengawal tahapan pilkada terutama penyelenggara khususnya Komisi Pemilihan Umum yang mulai tertutup dari pemberitaan media.
"Harus dipertanyakan kenapa KPU tidak terbuka pada pelaksanaan pileg dan pilpres lalu, dan hal ini bisa merembet kepada pemilu kada yang akan datang," tegas Wartawan RMOL itu.
Sementara itu Fachrul Mustofa menegaskan bahwa konsolidasi media ini merupakan langkah yang penting dalam memastikan pemberitaan yang berkualitas dan akurat terkait dengan proses demokrasi.(red)
Komentar0