JALAN TENGAH ABAD (32)
Oleh: TGH Khalilurrahman (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah Narmada/ Pondok Naga)
"......Bahkan jika sekiranya seisi dunia tidak mempercayaimu dan hanya menyisakan satu orang saja, maka yakinlah bahwa orang itu adalah aku......Demi Sang Pemilik Ka'bah, aku bersumpah bahwa apapun yg kau lakukan maupun katakan, aku tetap yakin dan percaya padamu......"
Itulah kata_kata emas yg keluar dari lisan Khadijah ketika Rasulullah terengah_engah datang sambil meminta agar diselimuti karena badannya yg menggigil keras terguncang oleh satu peristiwa dahsyat yg beliau alami di gua Hira. Saat itu Jibril datang memberi wahyu pertama sebagai pentahbis kenabian dan kerasulannya.
Satu kata : "Aku percaya padamu...." Kata penguat yang akhirnya menggerakkan Nabi Muhammad utk mengikuti, meyakini dan menyebarkan Islam sebagaimana yg kita terima saat ini. Kata ini pula yang membuat Ibrahim bisa tegak, sehingga Mekkah menjadi ada. Begitupula dengan Adam. Seratus tahun berpisah, namun rindu dan saling percaya telah mempertemukan mereka berdua di pelataran Jabal Rahmah.
Putaran dunia mungkin akan berbeda jalurnya jika para istri dari nabi nabi agung tersebut berkata sebaliknya. Maka terbukti bahwa kehebatan para lelaki tak kan pernah ada jika tanpa ketegaran dan keyakinan para istri.
Seluruh rangkaian manasik haji adalah manifestasi dari rasa percaya. Adam dan Hawa menepi, berhenti (wukuf) utk merenungi dan meminta ampunan karena mereka berdua mengetahui (Arafah) atas kelemahan diri. Siti Hajar percaya tentang perintah yg sungguh diluar nalar utk meninggalkan mereka berdua di gurun tandus tak berpenghuni dalam keadaan tanpa bekal. Dia yakin bahwa usahanya (sa'yu) mencari air kehidupan adalah petunjuk yg tidak mungkin salah. Ismail percaya bahwa perintah utk mengurbankan dirinya adalah dari_Nya.
Maka, kekuatan apakah yg mampu menggerakkan kaki Khadijah menanjaki bukit dengan ketinggian 642 Mdpl yg kemiringannya seperti punuk unta, hanya utk mengantar makanan bagi suaminya setiap harinya. Kekuatan apa pula yg menggerakkan langkah para umat dari seluruh pojok dunia berkumpul dan bersimpuh bersama?
Semuanya berawal dari satu kata : percaya.
Jika hari ini ada yg terasa kurang dalam perjalanan, usaha, rumahtangga, karir atau apasaja, pertanyakan lah sejauh mana kita percaya dan sejauh mana kita dipercaya.
Wallahu a'lam bishawab
Komentar0