Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) terus berupaya menciptakan dampak dan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah Program Pendayagunaan dan Pelestarian Wisata Mata Air Gumbang Ganang Sebagai Destinasi Wisata, di Desa Obel – Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur yang mendapatkan pengahargaan nasional lingkungan hidup, Indonesia Green Award (IGA) tahun 2023.
Keberhasilan program TJSL PLN yang di inisiasi oleh Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) itu tidak terlepas dari peran aktif dan keseriusan dari Local Hero Program, yakni Bapak Srinom, yang merupakan pengelola, pencetus ide dan konsep pengembangan wisata mata air Gumbang Ganang.
“Alhamdulillah, kami tentunya tidak pernah menyangka akan mendapatkan apresiasi seperti sekrang ini, kami tidak menduga sama sekali, saya beserta Pokdwarwis Maju Bersama desa Obel – Obel menjadi kian bersemangat," ucap Srinom.
Kegiatan pendayagunaan mata air alami Gumbang – Ganang menjadi salah satu destinasi wisata merupakan kegiatan mengintegrasikan aktifitas wisata dengan usaha penyelamatan kawasan hutan Obel – Obel yang menjadi area tangkapan air hujan, dan lokasi Gumbang Ganang sebagai embung penampung sumber dari mata air tersebut.
“sejak bertahun – tahun kami masyarakat adat mengelola dan menjaga hutan untuk kepentingan masyarakat kami, terlebih lagi setiap tahun kami ada kegitan adat “Tetulak” yang merupakan perwujudan rasa syukur kami atas karunia tuhan yang telah menciptakan dan mengkaruniakan alam untuk kami manfaatkan dengan sebaik – baiknya dan tentunya harus kami jaga," ujarnya.
Partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat adat, kelompok Pokdarwis, , dan pemerintah Desa Obel – Obel, bekerja sama secara gotong royong membuka potensi aktifitas ekonomi yang menghasilkan bagi masyarakat sekaligus mendorong pengeloaan dan perawatan eksistensi sumber mata air.
Hasil dari pengelolaan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan sosial lingkungan, yang disalurkan baik melalui masyarakat adat, pemerintah desa, ataupun kelompok pokdarwis sendiri.
Kedepan, dari aktifitas ini diharapkan akan melahirkan ekosistem sosial yang mensinergikan aspek ekonomi kedalam akatifitas kegiatan masyarakat adat, budaya, dan tentunya berkemandirian.
“tidak akan ada embung mata air Gumbang Ganang jika tidak ada hutan Obel – Obel yang lestari," tutup Srinom.
Sementara itu, Gengeral Manager PLN UIP Nusa Tenggara, Wahidin, menuturkan jika implementasi pelaksanaan TJSL PLN itu harus mengintegrasikan bisnis proses perusahaan dengan kepentingan dari pemangku kepentingan (stakeholder) yakni melalui peningkatan keterlibatan masyarakat itu sendiri sehingga terciptalah create share value (CSV) pada proses tersebut.
Ia melanjutkan jika desain program TJSL PLN itu dilaksanakan untuk menciptakan dampak berkelanjutan yang dapat diukur, dalam segala lini pilar Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkalnjutan.
“Gumbang – Ganang adalah salah satu aksi program yang mencerminkan integrasi dari proses bisnis PLN yang berwawasan lingkungan,” sambung Wahidin.
Pada tahap perencanaan program, PLN harus memastikan bahwa program yang akan dijalankan sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat, dan tahap berikutnya adalah menemukan individu atau kelompok yang memiliki interest yang sama terhadap program TJSL yang disebut sebagai local hero. Local Hero ini kemudian yang akan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan program TJSL sesuai dengan roadmap rencana aksi.
Lahirnya Local Heroes pada program TJSL PLN adalah bagian dari gagasan pokok yang mengusung lahirnya jiwa kepemimpinan serta komitmen tinggi bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar mereka.
“Para local hero dan kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam program TJSL PLN pasti merupakan sosok yang senantiasa menghendaki perubahan. Mereka tentunya senantiasa bergerak untuk melewati berbagai keterbatasan dan rintangan untuk menciptakan kemajuan bagi kelompok mereka," tutup Wahidin.(red)
Komentar0