Kawasan Konservasi Penyu pantai Mapak Indah di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, merupakan kawasan konservasi yang mengusung konsep Eduwisata pembelajaran tentang pelestarian habitat kehidupan penyu, yang sekaligus merupakan hewan yang dilindungi.
Kelompok sadar wisata KP2M Mapak Indah melaksanakan program edukasi berupa, pengenalan satwa penyu, membedakan antara reptil penyu,kura2 dan bulus, jenis - jenis kegiatan upaya penyelamatan telur penyu, siklus hidup dan cara bertahan jenis - jenis penyu didunia dan dampak sampah plastik yg mengancam hidup penyu dan terkahir perkenalan langsung ke reptil sambil memberi makan penyu dan melepasnya ke lautan.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Pantai Mapak Indah H Awan mengatakan kini Pantai Mapak Indah tidak hanya menyajikan wisata alam semata, tetapi juga ada wisata edukasi yakni penangkaran penyu yang dapat menjadi alternatif wisata pendidikan.
"Kami memberikan pelayanan dan edukasi kepada pengunjung untuk mengenali penyu," jelas H Awan.
Keterlibatan PLN Peduli menjadi titik awal perkembangan pantai Mapak Indah dengan melengkapi dan membangun sarana prasarana penunjang untuk kegiatan penangkaran dan penataan kawasan konservasi.
Untuk kurun waktu tahun 2022 saja kelompok KP2M melakukan edukasi sebanyak 170 kali, dengan rata2 kunjungan perbulan mencapai 1000 orang. Dari total kunjungan tersebut di dominasi oleh anak - anak Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak.
H Awan menjelaskan antusias anak sekolah untuk mengambil bagian tentang edukasi penyu ini sangat tinggi, pengunjungnya pun tak tanggung – tanggung berdatangan dari beberapa kabupaten di Pulau Lombok.
“Kami terus menerima kunjungan dari berbagai sekolah yang ingin mempelajari tentang penyu, dalam satu bulan saja ada10 sampai 15 kali kunjungan, dengan jumlah pengunjung bisa sampai 100 orang per sekolah dan untuk sekali kunjungan kami biasanya melepas minimal 5 ekor penyu” sambung Awan.
Di samping itu juga kelompok KP2M memiliki agenda rutin dengan beberapa komunitas di antaranya komunitas guide gili trawangan, himpunan nelayan tanjung luar dan pokdawis tanjung luar, berupa pelepasan penyu ke lautan dengan jumlah paling sedikit 30 sampai 100 ekor penyu per kegiatan.
Berdasarkan catatan Kelompok KP2M, sampai dengan pertengahan tahun 2022, KP2M telah menetaskan lebih dari 8 ribu telur penyu, dan yang telah berhasil dikembalikan ke habitatnya sejumlah 5 ribu tukik/penyu. Dari data populasi ada 5 jenis penyu yang terdapat di NTB dan 3 diantaranya ada di pantai Mapak Indah yaitu penyu hijau, penyu lekang dan penyu sisik.
H Awan menambahkan harapannya kedepan untuk dapat terwujudnya musium penyu dan gedung belajar untuk melengkapi sarana dan prasana pembelajaran bagi masyarakat yang ingin mengenal penyu.
"Semoga kedepan kota Mataram memiliki museum penyu, sebagai central edukasi tentang penyelamatan hewan yang dilindungi ini" Tutup Awan.
Pada kesempatan yang berbeda Otong Sugiyono, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Nusra, mengatakan, akan terus mendorong dan mewujudkan pembangungan berkelanjutan yang telah dijalankan salah satunya yaitu di lokasi konservasi penyu di pantai Mapak Indah ini.
“Untuk mendukung kegiatan Eduwisata secara berkelanjutan, PLN akan memberi dukungan sarana dan prasana edukasi di area Kawasan sehingga dapat di manfaatkan oleh anak sekolah hingga mahasiswa yang berada di Pulau Lombok nantinya” Ujar Otong.
Menurut Otong, perkembangan yang terjadi saat ini di pantai Mapak Indah, merupakan suatu wujud nyata peran PLN dalam isu – isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian bagi kelompok pengelola dan masyarakat sekitar.
"PLN terus berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan, membangun infrastruktur kelistrikan merupakan tugas pokok PLN, dengan tetap menghadirkan peran sosial lingkungan yang tepat, seperti di kawasan Konservasi Pantai Mapak Indah" Ujar Otong.(rls)
Komentar0