Proses pembangunan IGD Terpadu RSUD Provinsi NTB yang semakin mendekati Finishing membuat Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra yang kerab disapa “Dokter Jack” mengajak Jajaran Instalasi IGD RSUD Provinsi NTB untuk melihat secara langsung beberapa ruangan yang akan dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Dengan adanya pembangunan IGD Terpadu ini diharapkan kedepannya layanan Kegawat daruratan dan berbagai layanan kesehatan lainnya dapat berjalan lebih maksimal lagi demi Kesehatan Masyarakat NTB yang Gemilang. Dalam waktu dekat pelaksanaan World Super Bike 2022 dan Event Internasional lainnya akan segera digelar," ungkapnya.
Sebelumnya Dokter Jack menerangkan proyek gedung IGD terintegrasi dan rawat inap senilai Rp270 Miliar tersebut, dilakukan untuk menambah kapasitas pelayanan dan optimalisasi layanan kesehatan di RS milik Pemprov NTB tersebut.
Selain itu ujarnya, RSUD Provinsi NTB juga akan membangun gedung belakang yang akan difungsikan sebagai gedung Onkologi Terpadu.
Proyek ini senilai Rp81 Miliar dan masih dalam tahap proses lelang. “Untuk yang belakang kita akan fungsikan sebagai gedung Onkologi terpadu. Nilainya di bawah Rp100 Miliar sehingga bisa juga dikerjakan kontraktor lokal,” katanya.
Ia berharap RSUD NTB akan memberikan satu layanan unggulan yang bisa menjadi salah satu layanan unggulan di wilayah Indonesia Timur.
"Dengan fasilitas layanan radioterapi dan kemoterapi masyarakat NTB bisa melakukan treatment di RSUP NTB,” ucapnya.
Seperti diketahui, pembangunan Gedung IGD Terintegrasi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2021. Di mana, Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp750 miliar.
Dana pinjaman sebesar itu dipergunakan sebesar Rp250 miliar untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak. Kemudian untuk pengembangan RSUD NTB sebesar Rp500 miliar.
Dana sebesar Rp500 miliar tersebut, kata Dokter Jack – sapaan akrab Direktur RSUD NTB ini digunakan untuk pembangunan Gedung IGD Terintegrasi sembilan lantai, Gedung Perawatan lima lantai dan Gedung Rawat Inap yang sekarang menjadi IGD Trauma Center dua lantai menjadi enam lantai.
Total anggaran yang digunakan sebesar Rp 350 miliar. Sedangkan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp150 miliar.(rls)
Komentar0