GM PLN UIP Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan PLN UIP Nusra terus melakukan percepatan untuk melakukan pensertifikatan aset-aset ketenagalistrikan yang dibangunnya diseluruh Nusa Tenggara. Hal ini dilakukan untuk memenuhi amanat yang diamanahkan oleh PT PLN (Persero) Kantor Pusat, guna memenuhi tata tertib hukum dan memenuhi aspek legalitas.
“PLN adalah perusahaan milik negara, yang mana asetnya adalah asset negara, untuk itu kami juga berusaha untuk proaktif menyelesaikan sertifikasi asset-aset tersebut dengan cara menyederhanakan proses bisnis yang kompleks menjadi sedemikian rupa sehingga alur sertifikasi aset menjadi lebih cepat, dibawah payung hukum MoU antara PLN, Kementerian ATR/BPN dan KPK," kata Wahidin, dalam acara serahterima sertifikat asset PLN, Rabu malam 15 Juni 2022, di Mataram.
Wahidin menjelaskan, kolaborasi PLN dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2021 silam.
Di Nusa Tenggara meliputi NTB dan NTT kegiatan sertifikasi asset digawangi PLN UIP Nusa Tenggara. Pada 2021 sinergi tersebut membuahkan hasil, lebih dari 1000 sertifikat di wilayah Nusa Tenggara.
“Tahun lalu tandem ini sudah berhasil mesertifikatkan 659 aset di NTB dan 443 asset di NTT total 1102 untuk UIP Nusa Tenggara saja," kata Wahidin.
Sementara di tahun 2022, papar dia, PLN UIP Nusra menargetkan 750 sertifikat, terdiri dari 337 sertifikat di semester 1 dan 413 di semester 2.
"Khusus untuk wilayah NTB, tahun ini kami ditargetkan sekitar 400 sertifikat," ujarnya.
Dipaparkan, hingga saat ini PLN UIP Nusra telah menerima sebanyak 11 sertifikat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara, 15 sertifikat dari Kantah Kabupaten Lombok Timur, 43 sertifikat dari Kantah Kabupaten Bima, 5 sertifikat dari Kantah Kota Bima, 67 sertifikat dari Kantah Kabupaten Sumbawa, dan 30 sertifikat dari Kantah Kabupaten Dompu.
Total sertifikat sampai dengan tanggal 15 Juni ini ada 165 Sertifikat yang telah diserahkan kepada PLN UIP Nusra.
Acara serahterima sertifikat asset PLN dihadiri pula oleh Senior Manager Pertanahan, Perizinan dan Komunikasi, Otong Sugiyono, Senior Manager Perencanaan, Zaky Adikta, Senior Manager Operasi Konstruksi, Frits Rajagukguk, Manager UPP Nusra 1, Sofwan Hariadi. Sementara dari BPN hadir Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa, Subhan, dan Kepala Kantor Pertanahan Dompu.
Penyerahan sertifikat secara simbolik dilakukan Kepala Kantor Pertanahan Sumbawa dan Kepala Kantor Pertanahan Dompu kepada GM PLN UIP Nusra, Wahidin.
GM PLN UIP Nusra, Wahidin menyampaikan apresiasinya untuk kolaborasi apik PLN dan BPN yang terus berupaya dalam percepatan sertifikasi asset PLN, terutama di wilayah NTB dan NTT.
Terhitung sejak penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dengan PT PLN (Persero) pada 2019, capaian sertifikasi aset PT PLN (Persero) meningkat hingga 67 persen di triwulan kedua 2022.
“Hari ini ada pergantian beberapa pejabat di Kementerian ATR/BPN Wilayah NTB, kami berharap Kerjasama apik ini tetap bisa dilanjutkan dengan lebih baik lagi, karena ke depan tantangan yang kami hadapi akan semakin bertambah, tetapi dengan soliditas dan sinergi antara PLN dan BPN, Insya Allah kita akan dapat menuntaskan tantangan tersebut," harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa, Subhan mengatakan, kolaborasi dan kerjasama yang baik dengan PLN terus berjalan.
"Sehingga pada semester 1 2022 ini Kantah Sumbawa menyerahkan 67 sertifikat," katanya.
Ia mengapresiasi kolaborasi dengan PLN, dan berharap target sertifikasi asset PLN bisa lebih maksimal ke depan.(red)
Komentar0