Anggota DPR RI dari Dapil NTB-2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) menunjukkan komitmennya mendorong produktivitas para petani di Pulau Seribu Masjid. Yang terbaru, Politisi Partai Gerindra ini membagikan bantuan alat industri pertanian (Alsintan) untuk para kelompok tani di delapan titik di P. Lombok.
Penyerahan bantuan Alsintan tersebut dimulai dari Kab. Lombok Tengah, Senin (20/6/2022). HBK menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada kelompok tani di Gumi Tatas Tuhu Trasna dengan mengambil tempat di Kantor DPC Partai Gerindra Kab. Loteng.
"Alsintan yang berhasil saya perjuangkan di DPR RI ini saya bagi rata untuk semua Kab/Kota di P. Lombok. Nanti akan dibagi di 8 titik HBK Peduli yang ada di P. Lombok," kata HBK dalam sambutannya di sela penyerahan.
Hadir dalam penyerahan tersebut, para kelompok tani penerima bantuan dan juga Anggota Fraksi Partai Gerindra dari DPRD Kab. Lombok Tengah dan DPRD Prov. NTB. Di antara Alsintan yang dibagikan adalah hand traktor dan mesin pompa air. Para petani yang menerima bantuan Alsintan pun terlihat begitu bersuka cita.
HBK menjelaskan, dirinya ingin bantuan Alsintan tersebut dapat menggenjot dan meningkatkan produktivitas para petani. Produktivitas yang meningkat akan bermuara pada kesejahteraan dan taraf hidup keluarga.
"Mohon do'a agar di tahun anggaran berikutnya bisa meningkat lagi jumlahnya," imbuh HBK.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini juga berpesan agar pemanfaatan bantuan Alsintan tersebut diatur sebaik-baiknya. HBK tidak ingin, musabab penggunaan yang tidak adil malah justru menyebabkan hubungan anggota kelompok tani malah merenggang.
"Harapan saya, semoga dengan adanya bantuan Alsintan ini, rasa memiliki antar kelompok semakin tinggi sehingga Alsintan yang diberikan bisa dirawat dengan baik. Bisa memupuk persaudaraan dan kekompakan antar anggota kelompok serta masyarakat luas," kata HBK menekankan.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Tengah, Muhalip, dalam sambutannya juga mengajak para petani memanfaatkan bantuan Alsintan tersebut sebaik-baiknya. Muhalip menjelaskan, selain bantuan dari HBK tersebut, akan ada pula tambahan bantuan yang berasal dari Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kab. Lombok Tengah.
H. Zulkifli salah seorang perwakilan petani penerima bantuan tak henti mengucap rasa syukur atas bantuan Alsintan dari HBK tersebut.
"Bantuan ini akan sangat meringankan beban kami, pak HBK," kata H. Zulkifli sembari menyampaikan rasa terima kasihnya pada HBK.
Dalam kesempatan pertemuan dengan kelompok-kelompok tani Kab. Loteng tersebut, HBK sempat menyinggung ikhtiar dan perjuangannya dalam menghidupkan kembali proyek dam Mujur.
"Mudah-mudahan dalam reses DPR RI yad, tim kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI akan datang di Kab. Loteng untuk mengunjungi dam Mujur sehingga proyek ini bisa menjadi salah satu proyek yang akan dibahas teman-teman di Komisi V DPR RI dalam rapat kerja dengan salah satu mitra kerjanya yang dalam hal ini adalah Kementrian PUPR," jelasnya.
*Bantuan Penerangan Lampu Jalan*
Selain bantuan Alsintan, HBK juga kini tengah menyiapkan bantuan lampu penerangan jalan berbasis tenaga surya (PJUTS) yang akan dipasang di sejumlah perkampungan di P. Lombok. Langkah ini merupakan bagian dari upaya dan komitmen HBK untuk mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan di Pulau Seribu Masjid, selain juga untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi segenap warga.
"Mulai Selasa besok, tim dari HBK Peduli yang berada di wilayahnya masing-masing bersama dengan Tim Survey dari Wika akan turun ke lapangan untuk survey lokasi pemasangan PJUTS," kata HBK.
Dia menegaskan, pemasangan lampu ini diharapkan bisa memberi rasa aman dan kenyamanan untuk masyarakat di P. Lombok terutama dalam menjalankan aktivitas produktif di malam hari.
Nantinya, lampu penerangan jalan tenaga surya tersebut akan dipasang di desa-desa dan pemukiman-pemukiman warga yang belum memiliki penerangan jalan sama sekali. Selain itu, dipasang pula di sejumlah pos keamanan yang memiliki fungsi vital namun belum memiliki penerangan jalan yang memadai.
Pilihan pihaknya untuk memasang lampu penerangan bertenaga surya tersebut, kata HBK, sepenuhnya atas dasar pertimbangan pentingnya pemanfaatan energi baru terbarukan. Penerangan jalan tenaga surya ini memang tidak memerlukan aliran listrik. Sumber energi lampu berasal dari sinar matahari. Pada siang hari, lampu penerangan ini mengisi daya secara mekanis. Saat hari mulai gelap, lampu kemudian mulai menyala secara otomatis sampai hari terang kembali.
HBK selama ini memang dikenal memiliki perhatian yang sangat besar kepada berbagai upaya yang dapat mendorong pengurangan emisi karbon, termasuk dari pemanfaatan energi listrik. Dalam banyak interaksinya secara langsung dengan masyarakat di P. Lombok, HBK kemudian mendapat aspirasi langsung dari masyarakat yang menyampaikan betapa mereka sangat membutuhkan lampu penerangan jalan di pemukiman mereka. HBK kemudian memutuskan penggunaan lampu penerangan jalan dari tenaga surya.
“Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi harus memikirkan biaya untuk membayar listrik sepanjang pemakaian lampu penerangan jalan ini. Dan benefit utama lainnya tentu saja adalah teknologi yang ramah lingkungan,” tutur HBK.(ma)
Komentar0