Kantor Bahasa Provinsi NTB Gandeng Dinas Pendidikan Kota Mataram Tampilkan Pagelaran Berbahasa Daerah dalam Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional Tahun 2022.
Keanekaragaman bahasa merupakan salah satu hal vital yang mendorong lahirnya Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari. Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selalu merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional setiap tahunnya.
Persatuan dalam keanekaragaman bahasa dan pemahaman bersama mengenai multibahasa, terutama penggunaan bahasa daerah menjadi salah satu faktor utama Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dengan tema “Merawat Bahasa Daerah, Memperkaya Bahasa Indonesia”.
Kegiatan berbentuk pagelaran bahasa dan budaya tersebut dilaksanakan di Kantor BP PAUD dan Dikmas Provinsi Nusa Tenggara Barat pada hari Sabtu, 19 Februari 2022. Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan BP PAUD dan Dikmas Provinsi Nusa Tenggara Barat mengemas Hari Bahasa Ibu Internasional dengan Sabtu Budaya yang merupakan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melestarikan bahasa dan budaya yang ada di Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini menghadirkan 500 peserta siswa sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kota Mataram. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum.), Walikota Mataram yang diwakili oleh Ketua DPRD Kota Mataram (Didi Sumardi, S.H.), Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram (Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd.), Asisten I dan Asisten III, Kepala Bappeda Kota Mataram, Inspektur Kota Mataram, Kepala Kesbangpol, Camat Sekarbela, Kepala DP3A, Direktur PT PDAM Giri Menang, Direktur Utama Bank Syariah, Direktur PT Erlangga, Ketua Yayasan Tunas Daud Mataram, Korwas Kota Mataram, MKKS SMPN 6 Mataram, K3S Ampenan, K3S Sekarbela, K3S Mataram, K3S Selaparang, K3S Cakranegara, K3S Sandubaya, Ketua IGTKI Kota Mataram, Ketua Himpaudi, Wakil Rektor Universitas Nahdhatul Ulama, dan Ketua MAS.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Umi Kulsum menyampaikan bahwa setiap tanggal 21 Februari seluruh negara akan memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional.
“Hari ini kita memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional terlebih dahulu bersamaan dengan program Sabtu Budaya yang merupakan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sampai saat ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempunyai data 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia, salah satunya bahasa daerah yang ada di Nusa Tenggara Barat, yakni bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo. Bahasa daerah di Indonesia merupakan jumlah bahasa terbanyak kedua di dunia. Urutan pertama, yakni Papua Nugini dengan jumlah 800an bahasa daerah. Kebanggaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan belaka saja, tetapi ada ancaman nyata di dalamnya. Di Indonesia sendiri, ada 50 bahasa daerah yang sudah mati. Bagaimana dengan bahasa Sasak? Penelitian Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo terpantau dalam keadaan sehat dengan kondisi rentan karena karena ada kecenderungan generasi muda di Nusa Tenggara Barat malas menggunakan bahasa daerah. Tugas kita sekarang adalah bagaimana membangun sikap positif generasi muda dalam menggunakan bahasa daerah. Keinginan menggunakan bahasa daerah, bangga menggunakan bahasa daerah, dan menggunakan bahasa daerah itu sendiri merupakan sikap positif terhadap bahasa daerah. Jangan sampai bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat berstatus punah atau mati.” jelas Umi Kulsum saat memberikan sambutan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram juga menjelaskan bahwa UNESCO menetapkan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional Tahun 2022 ini dengan tema “Menggunakan Teknologi untuk Pembelajaran Multibahasa”.
“Penyerapan kosakata bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia perlu mendapat dukungan yang layak. Bahasa Sasak sebagai salah satu bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat juga tidak ketinggalan menambah kekayaan kosakata bahasa daerah di Indonesia.” ucap Fatwir senada dengan penjelasan Umi Kulsum mengenai bahasa daerah.
Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi yang mewakili Walikota Mataram menekankan bahwa kehadirannya dalam kegiatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bentuk dukungan penuh.
“Saya mewakili Walikota Mataram menyampaikan apresiasi untuk Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tentu kita berharap bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat ini mendapat predikat sehat dan simultan, mempunyai ketahanan bahasa daerah yang kuat. Kalau bahasa daerah kita punah, kita juga akan kesulitan. Kita harus bahu membahu membangun keselarasan penggunaan bahasa daerah. Terima kasih atas peran, tugas, dan fungsi Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terus memberikan edukasi dan penguatan bahasa daerah di wilayah Nusa Tenggara Barat.” ucap Didi Sumardi menyampaikan apresiasi atas peran Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rangkaian kegiatan diisi dengan penampilan permainan rakyat dari beberapa perwakilan sekolah dasar di Kota Mataram, persembahan lagu Galang Bulan dari SMPN 9 Mataram, dilanjutkan dengan berbagai penampilan lainnya, mulai dari penampilan mendongeng, bercerita dalam bahasa Sasak, membaca pantun dalam bahasa Sasak, permainan tradisional, dan diakhiri dengan penampilan menyanyikan lagu Gumi Panas.
Selanjutnya penyerahan piagam dan cendera mata dilakukan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada berbagai sponsor yang telah mendukung kegiatan ini, yaitu PDAM Giri Menang, Bank NTB, Penerbit Erlangga, dan Yayasan Tunas Daud Mataram.
“Kami mengucapkan terima kasih atas segala dukungan kepada Dinas Pendidikan Kota Mataram, berbagai lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat yang telah ikut memeriahkan Hari Bahasa Ibu Internasional. Untuk tahun 2022 kami terpilih menjadi salah satu pelaksana program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yakni Revitalisasi Bahasa dan Sastra. NTB salah satunya yang terpilih bersama dengan 11 provinsi lainnya. Kami juga akan mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu dan Gerakan untuk Literasi Semesta (Geulis). Slogan kami, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Salam literasi!” tutup Umi Kulsum dalam pemaparannya.(red)
Komentar0