Para pelaku Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kabupaten Lombok Barat dibekali pelatihan jurnalistik menulis berita dan fotografi Sabtu (29/1). Pelatihan yang diikuti 40 peserta perwakilan Pokdarwis dan OPD lingkup Pemda ini bertujuan memberikan pemahaman dan wawasan bagiamana menulis berita dan fotografi untuk mengangkat atau mempromosikan potensi masing-masing desa. Diharapkan melalui tulisan dan foto yang disebarluaskan melalui media sosial, website desa tersebut para pengunjung bisa mengetahui tentang potensi desa di Lobar sehingga mereka datang berkunjung.
Dengan demikian diharapkan desa-desa di Lobar mampu menangkap peluang MotoGP yang digelar Maret nanti. Pelatihan itu sangat istimewa karena dihadiri oleh Bupati Lobar H Fauzan Khalid dan Sekda Dr H Baehaqi. Meskipun pelatihan itu di lokasi di Balai pertemuan BKSDA Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan Desa Senggigi, berada di pinggir bukit Senggigi. Namun itu tak menjadi penghalang bagi Bupati dan Sekda serta para peserta untuk hadir. Para peserta juga begitu antusias mengikuti pelatihan, dengan pemateri Wartawan senior Kompas TV Latif Apriaman dan Wartawan fotografer LKBN Antara Subsidi (Ucup).
Bupati didampingi Kadis Pariwisata Lobar HM Fajar Taufik, dan Kadis Kominfo Ahad Legiarto hadir untuk menutup acara itu sore pukul 15.00 Wita, sedangkan Sekda membuka acara pada pagi harinya sekitar pukul 09.00. Bupati Lobar sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Meskipun dari sisi nampak diluar itu kecil, namun menurutnya memiliki implikasi besar dalam menyambut event besar MotoGP. "Pelatihan ini luar biasa, ini inisiasi luar biasa, nampak dari luar itu kecil, tapi saya yakin ini (pelatihan) memiliki efek implikasi besar, dalam konteks bersama-sama menyambut event besar MotoGP," kata Bupati saat menutup kegiatan itu.
Nantinya ia berharap para peserta mampu membuat nasari yang baik dalam konteks menyebarluaskan aura-aura positif bagi pariwisata Lobar kedepan. "Karena itu, pak Kadis Pariwisata ini jangan sampai selesai sampai disini, tolong diidentifikasi Pokdarwis masing-masing kecamatan, terutama di lembar harus disiapkan Pokdarwisnya," ujarnya. Ia tak ingin MotoGP lebih banyak dinikmati orang luar. Belajar dari WSBK, pelaksanaan WSBK skalanya 25 persen kalau diskalakan 100 persen. Dibanding MotoGP empat kali lihat lebih besar dibandingkan WSBK. Dan ini kata dia harus dimanfaatkan. Ia pun tengah melobi Pelindo agar makan minum dan akomodasi tamu dimanfaatkan dari pelaku wisata di Lobar.
Pentingnya pelatihan ini, karena bagi tamu MotoGP yang datang harus membawa kesan yang baik. Sehingga kemudian dari kesan yang baik itu, mereka cerita dan efeknya satu orang bercerita 5-10 orang akan kembali datang ke Lombok. "Mohon maaf meninggalkan kesan positif ini yang menjadi kelemahan kita," kata dia. Contoh sederhana kata dia, ada misalnya empat orang, tiga orang dapat tamu sedangkan satu orang tidak. Lalu satu orang ini menjelek-jelekkan yang lain itu. Kemudian itu muncul di medsos. Dampaknya bukan tiga orang yang rugi, namun satu orang bahkan semua pihak lainnya juga rugi. Sehingga ia tak ingin ada pihak-pihak mengangkat informasi negatif. Apalagi kata dia sulit sekali mengontrol Medsos ini. Karena itu ia berharap semua pihak berperan dalam hal ini Pokdarwis memberikan dan menyebarluaskan kesan positif itu.
Sekda Lobar juga mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Forum wartawan Lobar. "Kegiatan ini (pelatihan) yang diinisiasi Forum wartawan Lobar ini sangat bagus sekali. Dan ini jangan sampai disini, saya minta OPD terkait terus mengadakannya," kata Sekda. Dikatakan biasanya para wartawan mencari berita hangat, namun bisa juga membantu Pemda memperkuat SDM dengan menginisiasi pelatihan jurnalistik bagi pelaku Pokdarwis. Kenapa luar biasa? Menurut dia, dengan pelatihan ini para peserta bisa menimba ilmu tentang dunia jurnalistik dan fotografi. Sehingga mampu mengangkat dan mengeksplorasi potensi desanya agar diketahui publik. "Lebih-lebih kaitan dengan MotoGP," ujarnya. Ia berharap agar melalui karya para Pokdarwis tersebut bisa menangkap peluang MotoGP.
Tidak saja MotoGP, namun potensi ekonomi. Karena kalau lokasi wisata dikenal masyarakat maka akan banyak pengunjung sehingga kalau orang yang datang bajak maka perekonomian warga alam bergerak. Karena mereka butuh, konsumsi, souvernir, transportasi dan lain-lain. Disinilah, pentingnya Mereka dibekali dan dibina dari sisi menulis, literasi. Sehingga ia pun menekankan agar kegiatan ini tidak sampai disini. Namun OPD perlu mencari formulasi untuk melanjutkan kegiatan ini. Sementara itu, ketua Forta Lobar M Haeruzzubaidi mengatakan pelatihan yang didukung oleh Pemda, BUMD PT Air Minum Giri Menang dan Bank NTB Syariah serta sejumlah pihak ini diikuti oleh 40 orang dari unsur Pokdarwis dan OPD terkait. "Tujuannya memberikan pemahaman dan wawasan tentang menulis berita promosi potensi masing-masing Desa. Dengan bisa mempromosikan desanya, desa di Lobar diharapkan mampu menangkap peluang MotoGP," ujarnya. Peserta yang ikut pelatihan diberikan piagam penghargaan.(red)
Komentar0