Setelah sukses penyelenggaraan event internasonal IATC dan WSBK di Sirkuit Pertamina Mandalika, Pemerintah Provinsi saat ini mulai bersiap-siap menghadapi gelaran MotoGP 2022 mendatang. Karena itu berbagai persiapan-persiapan menuju event dimaksud mulai dilakukan lebih awal agar kelemahan-kelemahan yang ditemukan selama berlangsungnya IATC dan WSB bisa disempurnakan pada pelaksanaan MotoGP mendatang.
“Tugas bersama kita tidak hanya selesai hingga IATC dan WSBK, namun gelaran MotoGP menjadi moment strategis sekaligus menjadi tuntutan kita untuk lebih bekerja ekstra lagi agar pelaksanaan MotoGP berjalan sukses dan bias menutupi kelemahan-kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan even WSBK dan IATC. Kita tidak menginginkan stamina kita habis sampai penyelenggaraan WSBK saja, namun menghadapi MotoGP ini kita harus mempersiapkan stamina baru lagi menuju kesuksesan event yang lebih besar lagi. Dengan dilaksanakannnya kegiatan ini pula telah membuktikan bahwa kita masih miliki tenaga dan obesesi untk mensukseskan event dunia yang mempertaruhkan citra daerah, bangsa dan Negara di mata dunia,” kata Sekda NTB, Drs. HL. Gita Ariadi, M.Si saat membuka Focus Group Discussion (FGD) menghadapi MotoGP 2022, Rabu (29/12/2021) di Lesehan Green Asri, Sayang-Sayang, Kota Mataram.
Lebih jauh Miq Gite, panggilan akrab Sekda NTB ini menegaskan, evaluasi pelaksanaan IATC dan WSBK diakui berbagai kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaannya baik dari sisi perhubungan, kesehatan, kepariwisataan, penataan UMKM, iinfrastruktur, keamanan dan lainnya harus menjadi atensi semua pihak dalam melakukan pembenahan dan perbaikan-perbaikan menyeluruh agar pelaksanaan MotGP tidak menemukan permasalahan-permasalahan baru yang luput dari perhatian.
Meski demikian, lanjut orang nomor satu di jajaran birokrasi Pemprov NTB ini, berbagai kekurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan IATC dan WSBK hendaknya bias dijadikan sebagai evaluasi untuk perbaikan berikutnya terlebih menghadapi event dunia MotoGP. Bagi Miq Gita, kerjasama dan kemitraan semua pihak yang terlibat didalamnya harus semakin dipadu-padankan dan diperkuat, karena kata kunci untuk semua kesuksesasan itu ada pada totalitas kebersamaan yang dilakukan yang harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya.
Meski penyelenggaraan IATC dan WSBK masih menyisakan kelemahan-kelemahan di berbagai lini penyelenggaraan, Sekda NTB yang pernah lama sebagai pejabat structural kehumasan ini mnjelaskan, peyelenggaraan IATC dan WSBK mendapat atensi dari pemerintah pusat. Bahkan seminggu pasca penyelenggaraan WSBK, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah Menteri terkait menyelenggarakan Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Pesiden dipimpin Presiden Joko Widodo. Untuk membahas dan semakin memantapkan persiapan penyelenggaraan MotoGP Maret 2022 mendatang.
“Setelah itu pula sejumlah Menteri diperintahkan untuk turun kembali ke Sirkuit Mandalika untuk untuk memotret berbagai ketersediaan pendukung sesuai dengan bidang tugas masing-masing Kementerian dan Lembaga untuk dilakukan pembenahan sebaik mungkin sebelum tibanya pelaksanaan MotoGP 2022 medatang. Ini artinya kita tak bekerja sendiri. Pemerintah pusat menaruh perhatian khusus akan pelaksanaan event-event dunia yang akan diselenggarakan di NTB termasuk MOtoGP nanti. Untuk itu kepada seluruh OPD dimninta untuk tidak segan-segan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian ataupun Lembaga-Lembaga perintah pusat lainnya," harap Miq Gite.
Kepala Dinas Pariwisata NTB H. Yusron Hadi, melaporkan, FGD menghadapi MotoGP 2022 ini terinspirasi bahwa dalam waktu dekat NTB akan menjadi tuan rumah event dunia MotoGP setelah sukses diselenggarakannya IATC dan WSBK. Karena itu perlu dilakukan persiapan-persiapan yang lebih focus dan komplit terkait dengan pengawalan pariwisata. Alasannya event ini merupakan agenda sport tourism yang bisa melibagtkan banyak pihak khususnya para pelaku pariwisata.(red)
Komentar0