Kabid SMP Dikbud Lombok Barat. |
Pertamina Mandalika International Street Circuit atau yang lebih populer dengan sebutan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah MotoGP pada 20 Maret 2022 mendatang.
Menjelang gelaran MotoGP tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat melalui Kepala Bidang SMP menggagas program One School One Superiority (OSOS) yakni program “Satu Sekolah Satu Unggulan”.
"Program ini, untuk menyambut, memeriahkan dan sekaligus sebagai upaya dalam memperoleh keuntungan dari event internasional MotoGP 2022 mendatang," ungkap Kabid SMP M. Yusuf kepada media ini diruang kerjanya, Selasa (23/11/2021).
Dikatakan, untuk menarik minat wisatawan baik wisatawan lokal, nusantara maupun wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke berbagai tujuan destinasi wisata di Lombok Barat, maka pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif.
"Satu sekolah satu unggulan. Melalui program ini, semua sekolah menengah pertama, baik sekolah Negeri maupun Swasta diharuskan memiliki dan melaksanakan minimal satu program unggulan," gagasnya.
Selanjutnya, program pilihan dan menjadi prioritas utama dijadikan unggulan oleh sekolah harus dititikberatkan pada salah satu seni budaya lokal, khususnya seni budaya Sasak Lombok, seperti Gendang Beleq, Gandrung, Rudat, Cilokaq, Zikir Zaman, Kasidah Sasak dan berbagai tari tradisional lainnya yang mencerminkan budaya asli Sasak Lombok. Hal ini dimaksudkan selain untuk menumbuhkembangkan seni budaya lokal kepada masyarakat luas, juga untuk membentuk karakter siswa yang beradab dan bermartabat melalui pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam program OSOS.
"Dalam konteks ini kearifan lokal, yang menjadi program unggulan sekolah adalah menempatkan pemahaman sejarah budaya lokal yang konstruktif dan menjadi warisan ajaran hidup yang disampaikan oleh para pendahulu di wilayah Lombok Barat dari satu generasi ke generasi berikutnya secara berkesinambungan melalui berbagai tradisi lisan, tulisan maupun melalui seni pertunjukan," paparnya.
Lebih jauh ia memaparkan bahwa wawasan struktural, kesadaran kompetitif dan humanistik, dan pendekatan elektis melalui kegiatan budaya menjadi relevan dalam membangun karakter siswa. Demikian juga dengan nilai-nilai dalam sikap hidup seperti sikap menghormati sesama dan orang yang lebih tua atau pemimpin dengan ungkapan “Tabeq walar” serta konsep “Begibung” dan “Bekele” sebagai ungkapan kebersamaan dan gotong royong saling membantu dan bekerjasama dalam hubungan masyarakat di Lombok Barat. Semua ini menjadi nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun dan memperkuat karakater siswa dalam upaya membangun karakter bangsa.
Dengan demikian ujarnya, setiap sekolah diharuskan untuk memilih dan mengembangkan serta melaksanakan salah satu budaya lokal tradisional Sasak Lombok Barat. Adapun jenis budaya lokal/ tradisional Sasak Lombok yang harus dipilih dan dikembangkan tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, adat istiadat dan budaya setempat sesuai lokasi sekolah.
"Program “OSOS” yang menjadi unggulan sekolah bersangkutan tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan dan budaya masyarakat setempat sehingga tidak terjadi penolakan apalagi menimbulkan pertentangan di tengah-tengah masyarakat sekitarnya," katanya seraya menegaskan bahwa sebaliknya akan terjalin hubungan yang mesra dan semakin erat antara warga sekolah dengan warga masyarakat sekitarnya, termasuk dengan Komite Sekolah, Orang Tua Wali Murid dan stake holder pendidikan lainnya.
"Oleh sebab itu, sebelum memutuskan pilihan, sekolah harus terlebih dahulu berkomunikasi dengan semua pihak, khususnya dengan Komite Sekolah dan Orang Tua Wali Murid serta tokoh masyarakat setempat," imbaunya.
"Setelah diputuskan bersama dalam pertemuan atau rapat tentang program tersebut, barulah sekolah mulai menentukan dan melaksanakan program “OSOS” yang menjadi unggulannya," sambung dia.
Di sisi lain lanjut Yusuf, "patut disyukuri karena daerah kita kabupaten Lombok Barat dianugerahi oleh Allah SWT tanah yang subur dengan pemandangan alam yang sangat indah dan mempesona dengan dilengkapi berbagai flora dan fauna serta didiami oleh berbagai suku agama, ras dan golongan yang hidup rukun berdampingan dengan berbagai adata istiadat dan budaya yang terus hidup berkembang di tengah tengah masyarakat."
Pantai yang luas dan indah dihiasi ombak yang saling mengejar seakan-akan mereka sedang bermain penuh bahagia. Di senja hari, para pengunjung pantai dapat dengan mudah melihat matahari tenggelam (sunset) sambil menikmati segarnya udara pantai.
Demikian pula gunung, bukit dan lembah dengan panorama alamnya yang memukau, memikat hati setiap orang yang memandangnya, dihiasi pepohonan yang menari-nari dengan kicauan berbagai jenis dan warna warni burung di pagi hari menggambarkan hidup mereka yang riang, gembira dan bahagia menyambut datangnya pagi yang cerah.
"Semua itu sesungguhnya menjadi pundi-pundi kehidupan bagi masyarakat dan merupakan sumber keuangan (PAD) bagi pemerintah untuk membangun dan memajukan masyarakat Lombok Barat. Namun semua potensi dan kekayaan alam tersebut hingga kini belum didayagunakan pemanfaatannya secara maksimal," sebutnya.
Untuk itulah terang dia, dibutuhkan berbagai usaha dan upaya pemerintah bersama masyarakat untuk mendayagunakan potensi alam tersebut agar bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah dengan salah satu upaya prioritas yang harus dilakukan pemerintah yakni menjadikan potensi alam tersebut sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi baik oleh wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara.
Ditambahkannya, dalam kunjungannya ke destinasi wisata yang ada di Lombok Barat, tidak sedikit wisatawan asing atau mancanegara khususnya yang tersesat di tengah jalan dan mereka sering berhenti untuk bertanya pada orang yang mereka temui di tengah perjalanan, namun mereka kecewa karena orang yang ditanya tidak mengerti bahasa apa pertanyaannya. Oleh sebab itu, diperlukan upaya dan usaha lain untuk menghindari kekecewaan wisatawan yang datang ke destinasi yang ada di wilayah Lombok Barat.
"Karena itulah sekolah menyediakan "Tourism Information Centre” ( TIC) sebagai layanan informasi ke tempat wisat. Untuk itu, pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," tandasnya.(man)
Komentar0