Lombok Barat - Pusat pelaksanaan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Kabupaten Lombok Barat masih berlangsung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok melalui Kepala bidang Kebudayaan Panca Surya mengatakan bahwa upaya pelestarian budaya sebagai sebuah langkah untuk memunculkan generasi penerus seni dan budaya. Program GSMS yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI ini memasuki tahun pertama.
“Melalui GSMS, pihak sekolah dan seniman bersinergi melakukan pelatihan seni-budaya bagi generasi muda, yakni para siswa-siswi. Siswa belajar pada para seniman," katanya kepada media ini Selasa (16/11/2021).
GSMS lanjut Panca melibatkan para seniman dalam proses pendidikan karakter melalui kesenian. Menurutnya, dalam kesenian terdapat banyak nilai luhur. Di antaranya ialah rasa percaya diri dan toleransi.
“Jadi, teman-teman seniman dari cabang seni apa pun bisa menularkan ilmunya pada anak-anak didik,” katanya seraya mengatakan bahwa pelestarian seni-budaya sebagai upaya membangun pendidikan karakter anak. Kesenian dan kebudayaan yang diwariskan nenek moyang kita tidak punah. Kegiatan ini adalah usaha melestarikannya.
GSMS ini dapat menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada kesenian, terutama kesenian lokal khas daerah. Dengan demikian, akan ada generasi penerus yang melanjutkan pelestarian kesenian lokal.
Kendala program ini di masa pandemi ini yakni terbatasnya tatap muka di sekolah, tapi hal itu tidak menjadi kendala yang berarti. Meskipun pelaksanaan program ini terdapat kendala. Namun kendala itu tidak sampai menganggu pelaksanaan program GSMS. Sarana dan prasarana juga menjadi kendala tersendiri, misalnya gendang beleq, pihaknya sekolah tentu membutuhkan sapras tersebut.
Sasaran program GSMS ini melibatkan 20 sekolah, 400 siswa, dan 20 seniman. Ada 16 kali pertemuan. Tidak cukup dengan program ini saja. Program ini harus berkelanjutkan,"katanya seraya berharap agar program ini bisa berkelanjutan. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan memasukkan program ini dalam eskul sekolah.
Dikatakannya, ada beberapa jenis seni dan budaya yang masuk dalam program GSMS ini seperti di SMPN 2 Kuripan, program seni dan budaya yang di masukkan yakni penulisan lontar dan pepausan.
"Kita bangkitkan kembali seni dan budaya daerah agar tidak punah. Program ini juga untuk mengali potensi siswa. Insyaallah kita gelar karya seni dengan berkolaborasi bersama seniman," katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kuripan H. Karnaen mendukung penuh program GSMS ini. Ia pun berkomitmen untuk memasukkan program ini dalam eskul sekolah.
"Luar biasa perkembangan siswa. Mereka sudah bisa menulis di daun lontar, dan sebagai pembanyun. Dengan program ini siswa tau budaya nenek moyangnya," katanya.(red)
Komentar0