Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menginginkan para mahasiswa NTB yang akan menempuh pendidikan S1 di Sudan untuk tahap pertama ini bisa menjadi pengungkit dan penyemangat bagi generasi-genarasi NTB berikutnya untuk bisa belajar di Sudan. Dengan demikian anak-anak kita dari NTB juga semakin banyak menimba ilmu baik ilmu agama ataupun pengetahuan umum lainnya di luar negeri.
“Jika tahun depan bisa 50 orang atau 100 orang anak-anak kita bisa berangkat ke Sudan kan bagus. Tapi pastikan anak anak kita punya semangat dan minat besar untuk belajar dan meningkatkan ilmunya di Negara lain. Saya bahkan berencana menengok anak-anak kita ini nanti di Sudan guna memberi sprit untuk belajar yang tekun di Sudan. Mudah-mudahan tahun depan Covid-19 ini berlalu dan kami punya kesempatan untuk menjenguk anak-anak kita. Karena itu kami mohon doanya agar kami diberikan umur panjang, rezki yang halal dan penuh keberkahan untuk kemudian akan bisa mengunjungi 14 anak ini ke Sudan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata pria asal Sumbawa ini pada pelepasan mahasiswa NTB ke Sudan, Senin (28/6/2021) malam di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB.
Gubernur NTB yang biasa disapa Bang Zul ini juga menyatakan, jika para mahasiswa NTB di Sudan dalam menimba ilmunya cukup bagus bisa dipertimbangkan untuk mengatensi atau melanjutnya masternya di Sudan.
“Asumsi awal saya juga seperti itu. Karena banyak juga temen-temen saya di Sudan dan bahasa Arabnya bagus-bagus. Kami berjumpa di Inggris, Belanda untuk kemudian mereka melanjutkan masternya di Amerika. Jadi 14 anak kita ini usahakan jadi pengungkit. Karena kalau anak-anak kita sukses semua maka anda akan betul-betul menjadi pengalaman bagus buat adik-adik kita berikutnya,” kata Gubernur NTB.
Gubernur berharap agar 14 mahasiswa asal NTB ke Sudan ini bisa membuka jalan dan jangan sampai di Sudan nanti bergaulnya sesama anak NTB saja. Gubernur tidak menginginkan di Sudan nanti ada yang membuat organisasi mahasiswa berkelompok-kelompok menurut sukunya. “Kalau sudah di negara lain kita harus menjadi mahasiswa asal Indonesia yang kebetulan menimba ilmu. Saya sarankan agar aktif di organisasi-organissi ke Indonesiaan. Saya ndak mau dengar sudah di Sudan masih bikin organisasi asal Lombok, Sbw, Bima. Tak usah- begitu2 lagi. Tapi organisasi mahasiswa asal Indonesia,” pungkasnya.(r)
Komentar0