Lobar, - Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Bahkan, tidak sedikit tempat wisata baru bermunculan belakangan ini.
Saat ini pemerintah tengah melakukan revitalisasi dan berbagai upaya untuk mengembalikan Kawasan Wisata Senggigi sebagai ikon wisata di Lombok seperti beberapa tahun lalu. Pemkab Lobar juga terus mengembangkan potensi kawasan wisata Sekotong yang berada di bagian selatan Lobar.
Keseriusan pemda mengembangkan potensi wisata juga dilakukan salah satunya di Pantai Cemare yang berada di kawasan Lembar Selatan. Kawasan ini rencananya akan digarap dengan aneka tema sesuai dengan masterplan yang komprehensif.
Jika dilihat secara geografis, kawasan Cemare adalah kawasan yang terpisah dengan daratannya sehingga dihubungkan dengan akses jembatan untuk menjadikannya sebuah kawasan wisata.
Menurut Konsultan Perencana Pantai Cemare, I Putu Eka Budhi Suyatna, Cemare dapat menjadi destinasi yang komplit, mulai dari penginapan, atraksi wisata, zona kuliner, dan religi.
"Cemare ini memiliki segalanya, mulai dari pemandangan alamnya, atraksi pantainya juga ada, kulinernya ada, masyarakatnya juga sudah mulai mendukung pariwisata yang tadinya hanya mengandalkan sektor nelayan saja sekarang sudah ada tambahan pekerjaan di kuliner dan lainnya," terang Eka, Selasa (29/12).
Eka mejelaskan, pihaknya masih menggodok atraksi mangrove cruise bagi wisatawan agar dapat berkeliling di kawasan mangrove yang ada di Cemare. Termasuk juga membuat paket-paket lainnya sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan selain datang untuk duduk di pinggir pantai saja.
Jika diurutkan, terang Eka, mulai dari utara ada wisata religi, lalu zona pantai napak tilas dimasa di lokasi itu ada wahana bermain, kemudian kuliner ringan seperti kopi es desan dan sebagainya. Selanjutnya zona kuliner, kemudian zona yang rencananya dipersiapkan bagi investor untuk mengembangkan penginapan atau villa.
"Cemare ini jika dikelola dengan benar, hampir mirip Ancol yang ada di Jakarta," ujar Eka.
Perencanaan revitalisasi di kawasan Cemare sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Namun, dengan adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 akhirnya bergeser ke tahun 2021 dimana hal itu juga masih belum bisa dilakukan. Hal itu dikatakan Kepala Dispar Lobar, H. Saepul Akhkam.
"Kondisi ini membuat kita mengambil kesempatan untuk mengintegrasikan dengan segala pendekatan. Salah satunya sosial budaya dengan partisipatoris. Kita berusaha 3-4 tahun ke depan dengan masterplan yang komprehensif itu kita integrasikan dengan RPJMDes," kata Akhkam.
Jika dibandingkan dengan beberapa waktu lalu, kondisi di Cemare sudah mengalami banyak kemajuan. Kolektif antara pedagang dengan pemda dan juga pihak desa, pokdarwis, maupun bumdes untuk menata Cemare sudah sesuai dengan arahan masterplan. Tidak sekedar menjadi dokumen, masterplan saat ini sedang dalam tahap impelementasi dari desain menjadi ril di lapangan.
Respon positif disampaikan salah satu pelaku usaha sekaligus Ketua Pokdarwis Lembar Selatan, Mus'ab. Dengan banyaknya potensi pengembangan yang direncanakan, ia berharap Cemare mampu menjadi sebuah tujuan wisata yang dapat dimaksimalkan.
"Kita lihat dari awal perjalanan, keterlibatan masyarakat itu baik sebagai subjek atau pelaku yang sudah mendapatkan manfaat di kawasan ini sudah mulai tercover. Walaupun memang kami dari pokdarwis sedang gencar mengedukasi masyarakat untuk ambil bagian dalam pengembangan wisata ini, sehingga nanti mereka ada dalam proses perjalanan perkembangannya dan akhirnya bisa menikmati hasilnya dari segi perkembangan ekonomi dan perkembangan lainnya," kata Mus'ab.(red)
Komentar0