Sumbawa Besar, - Polres Sumbawa menggelar simulasi pengamanan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Sabtu (28/11/2020) pagi di halaman kantor bupati Sumbawa.
Simulasi dipimpin Kapolres Sumbawa. Dihadiri Dandim 1607/Sumbawa, Pjs. Bupati, Ketua KPU, Bawaslu, Satpol PP, Kepala Kesbangpoldagri, dan diikuti oleh seluruh petugas TPS melalui zoom meeting.
Simulasi tersebut, menggambarkan bahwa salah seorang pemilih bersuhu tubuh di atas 37°C, sehingga oleh petugas TPS diarahkan untuk menggunakan hak pilihnya di bilik khusus sesuai protokol penanganan Covid-19.
Namun, pemilih tersebut ingin diperlakukan sama seperti pemilih pada umumnya. Sehingga ia memaksa masuk namun dihalang oleh petugas. Selanjutnya petugas TPS mencoba membujuk pemilih tersebut untuk bersedia mencoblos bilik khusus yang telah disediakan. Akhirnya pemilih tersebut mengikuti arahan petugas.
Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra S.IK., ditemui usai kegiatan mengatakan, simulasi dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan saat pemungutan suara di TPS, 9 Desember mendatang. Terutana menyangkut pelanggaran protokol kesehatan. Mengingat, saat ini pandemi covid-19 masih mewabah.
Dikatakan, melalui simulasi ini, diharapkan petugas TPS dapat benar-benar memahani peran dan fungsinya masing-masing. Terutama berkaitan dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Sebab, menurutnya, rawan terjadinya kerumunan masyarakat saat menggunakan hak pilihnya di TPS. Karenanya, simulasi semacam ini perlu dilakukan.
"Hari ini adalah kita melaksanakan simulasi disaat pencoblosan di TPS. Kami dari Polres, Kodim, KPU, Bawaslu menyamakan persepsi bahwa situasi pelaksanaan pencoblosan dengan penekanan protokol kesehatan itu betul-betul difahami oleh petugas KPPS, Linmas maupun personil yang melakukan penagamanan," jelasnya.
"Apabila ada yg suhunya di atas 37°C, bagaimana menanganinya. Ada juga pemilih yang tidak masuk DPT. Itu yang perlu difahami oleh petugas di TPS. Harapanya ini diketahui oleh seluruh jajaran KPPS di semua TPS," lanjutnya.
Penekanannya tambah Kapolres, petugas TPS harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan selama proses pemungutan bahkan hingga penghitungan suara di TPS.
"Bagaimana mengendalikan antusias masyarakat pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya agar tidak berkerumun. Karena ini pandemi. Sehingga penegakan prokes yang utama," pungkasnya.
Ditempat yang sama, Komisioner KPU Kabupaten Sumbawa, M. Kaniti., menambahkan, similasi yang dilaksanakan itu sudah sesuai dengan kondisi real di lapangan. Terkait bilik khusus, ini merupakan salah satu cara KPU mengatur pemungutan suara ditengah pendemi. Meski memiliki suhu diatas 37°C belum tentu terpapar covid-19, namun sebagai upaya pencegahan.
Menurut Ken, sapaan akrab komisioner ini mengingatkan, bahwa KPPS 6 harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat hari pemungutan suara. Karena, tugas dari KPPS 6 ini akan melayanan pemilih yang memiliki suhu tubuh diatas 37°C. Termasuk jika ada pemilih yang pingsan di TPS.
Lanjutnya, KPU telah menyiapkan 20 persen masker di TPS untuk mengantisipasi pemilih yang tidak menggunakan masker saat datang ke TPS. (Yd)
Komentar0