Jakarta, - Jaga jarak dua meter! Jika tidak mau tertular pembawa virus korona. Itulah jarak aman Covid-19. Demikian diungkapkan Juru Bicara Pemerintah Covid-19 dan Koordinator Relawan Covid-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (26/3).
Ia menekankan upaya pencegahan ini harus difokuskan untuk menjaga yang sehat tetap sehat, yang sehat tidak tertular penyakit ini, dan yang sehat mampu menjaga dirinya agar tetap sehat.
"Kita harus memaklumi dan meyakini bahwa penyebaran penyakit ini terjadi akibat adanya kontak dekat antara orang yang sakit dengan orang yang sehat. Oleh karena itu menjaga jarak pada setiap kegiatan, komunikasi sosial menjadi penting," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa percikan ludah atau percikan lendir saat orang sakit sedang bersin atau batuk bisa menyebar merata dengan radius sampe satu setengah meter.
Oleh karena itulah ujarnya, jarak tersebut yang harus dijaga dan dipertahankan lebih dari satu setengah meter atau lebih gampang lagi dua meter. Karena kata dia, tidak seluruhnya orang yang membawa virus ini nampak seperti orang yang sakit. Ataupun terlihat hanya sakit ringan.
"Oleh karena itu mari kita sama-sama patuhi ini," tegasnya.
"Apakah orang tersebut berasal dari daerah yang banyak ditemukan kasus misalnya dari jakarta atau daerah yang lain, bukan ini masalahnya. Tidak ada satu garansi bahwa meskipun tidak berasal dari daerah yang banyak terjangkit Covid 19, tidak membawa virus ini. Oleh karena itu ini menjadi dasar untuk kita jaga jarak," sambung Yurianto.
Yurianto menyatakan didalam konteks menjaga jarak inilah kemudian muncul berbagai macam kebijakan diantaranya bekerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah.
"Upaya-upaya untuk menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, kemudian tidak melakukan salaman sementara waktu, ini adalah upaya-upaya yang paling efektif dan saya yakini semua masayarakat mampu melakukan itu," pungkasnya.(red)
Komentar0