Mataram - Setelah melakukan silaturrahim ke berbagai komunitas, mesjid dan beberapa Pondok Pesantren (ponpes), Humas Polda NTB hari ini Jumat (29/11) mendatangi Ponpes Al-Yaumi di Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Hal ini dilakukan untuk terus menerus membangun Opini Publik agar tidak terpengaruh oleh paham radikalisme khusus Isis.
Kompol R. Sudjoko A. S. Sos PS. Kasubbid PID Bidhumas Polda NTB mengatakan aksi dari Program Quick Wins Polri kegiatan 4 yakni Pembentukan dan Pengefektifan Satgas Ops Polri Kontra Radikal dan Deradikalisasi khusus Isis.
Ia bersama anggota bersilaturahmi ke pengurus Ponpes Al-Yaumi menyampaikan tentang bahayanya paham radikalisme dan cara membentenginya.
"Pengaruh radikalisme khusus Isis ini harus kita cegah dan tangkal agar tidak menjadikan keresahan dan mengganggu kesetabilan sosial," katanya.
Ia juga memaparkan langkah-langkah, seperti membangun opini publik agar satriawan/santriwati tidak terpengaruh dengan paham radikalisme dan untuk mengkontranya, dapat di lakukan melalui kegiatan sbb :
1. Meningkatkan
pengawasan
untuk memfilter
terhadap
pengaruh-pengaruh
yang menjurus ke
radikalisme.
2. Selektifitas dalam
mengakses
informasi di medsos
dengan menyelidiki
website, kanal, link
dan akun serta lebih
jeli/teliti dalam
membaca kontennya
termasuk sumber
(penulis), "Saring
sebelum Sharing".
3. Memberikan
pemahaman yang
benar mengenai
konsep "Khilafah"
kepada pengurus
dan para santri
secara
berkesinambungan.
pengawasan
untuk memfilter
terhadap
pengaruh-pengaruh
yang menjurus ke
radikalisme.
2. Selektifitas dalam
mengakses
informasi di medsos
dengan menyelidiki
website, kanal, link
dan akun serta lebih
jeli/teliti dalam
membaca kontennya
termasuk sumber
(penulis), "Saring
sebelum Sharing".
3. Memberikan
pemahaman yang
benar mengenai
konsep "Khilafah"
kepada pengurus
dan para santri
secara
berkesinambungan.
Di sela-sela penyampaian Djoko, pengurus Ponpes Al-Yaumi Neni menuturkan kalau silaturrahmi dan dialog seperti ini harus terus di lakukan.
"Kami menjadi lebih terbimbing dan paham, kami juga mengapresiasi upaya dari Kepolisian dan apabila ada oknum yang menyebarkan paham radikalisme di lingkungannya, kami siap menghubungi pihak Kepolisian," cetusnya.
Pancasila adalah idiologi dasar bagi negara Indonesia yang merupakan rumusan dan pedoman yang di bentuk secara kesepakatan bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga di perlukan penjagaan dan pemaknaan agar tetap utuh menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kebhinekaan Tunggal Ika berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.(red)
Komentar0