LOMBOK BARAT, - SMKN 2 Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB sedang membangun keunggulan bagi lulusannya yang komparatif dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan industri. Yakni melalui pengembangan SMK di kawasan ekonomi khusus. Sekolah ini telah menandatangani kesepakatan kerjasama antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB di SMKN 2 Kuripan, Sabtu (28/9).
Pengembangan SMK di kawasan ekonomi khusus, diharapkan dapat mengatasi globalisasi yang menuntut keunggulan komparatif dan kompetitif. Untuk itu perlu upaya kerjasama link and macth antara dunia sekolah, dengan dunia usaha dan dunia industri. Wujud kerjasama berkaitan dengan pembelajaran berbasis dunia kerja, berbasis produksi, maupun pembentukan karakter.
"Kerjasama dunia sekolah dengan DUDI harus kita kembangkan, DUDI tidak hanya menyiapkan tempat praktik, tetapi bagaimana lulusan SMK bisa bekerja di tempat itu,"kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB H. Rusman,SH, MH kepada wartawan.
Ia berharap SMK yang ada di Provinsi NTB peka terhadap perkembangan zaman, KEK Mandalika kedepan sangat membutuhkan tenaga kerja.
Oleh karena itu, SMK harus melakukan upaya kerjasama link and match dengan DUDI.
"Saya akan mengundang para DUDI mengajak mereka untuk kerjasama link and match dengan dunia sekolah yang berbasis vokasi, misalnya pariwisata dan lain-lain," katanya.
Dikatakan, sekolah berbasis vokasi harus menyesuaikan dengan kurikulum yang berkaitan dengan kebutuhan DUDI itu sendiri, sehingga siswa yang telah menamatkan bisa bekerja sesuai dengan keterampilan yang di peroleh di bangku sekolah.
"Sekolah harus menyiapkan lulusan yang mampu berdaya saing," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kuripan Ruju Rahmad mengatakan, dalam melaksanakan dan mendukung program pengembangan SMK di kawasan ekonomi khusus, sekolah tengah melakukan survie industri di kawasan, kemudian melaksanakan program link and macth dengan DUDI serta membangun jaringan networking dengan industri, mencari data industri pendukung KEK, membangun komunikasi aktif dengan industri di seputar KEK, membangun kerjasama kemitraan dengan industri.
"Kami berupaya membangun sinkronisasi Kurikulum sekolah dengan Industri, melakukan pemetaan analisis profil kompetensi tamatan yang sesuai kebutuhan industri baik sikap, pengetahuan maupun ketrampilannya," ujarnya.
Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, ia berharap adanya pengembangan SDM yg tersertifikasi industri, dengan demikian akan terjadi keterserapan tamatan di Industri.
"Sekolah siap mendukung pengembangan KEK mandalika dalam bidang Hotel Engineering dan Teknologi rekayasa lainnya," katanya.
Dikatakan, bantuan pemerintah untuk pengembangan SMK di kawasan ekonomi khusus sebesar RP 150 juta yang di peruntukkan untuk rakor bersama dudi, survey pemetaan kompetensi industri, analisis pemetaan kompetensi, workshop Sinkronisasi kurikulum, diklat asesor kompetensi, dan pelaporan.
Dalam mendukung program itu tambahnya, sekolah juga telah menyiapkan tenaga asesor kompetensi program keahlian dengan membentuk LSP-P1, penyiapan Tempat Uji Kompetensi (TUK), melakukan uji Sertifikasi profesi untuj siswa, dan membangun kemitran dengan DUDI sebagai pendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Program pengembangan SMK di kawasan ekonomi khusus lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari penyelarasan kurikulum kejuruan hasil kerjasama SMK dengan kebutuhan industri.
"Tujuan SMK untuk menciptakan lulusan yang kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri .Intinya bahwa, SMK itu harus mampu untuk menjawab kebutuhan industri,” katanya.(red)
Komentar0