Mataram, - Pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019 bertempat di lapangan Gajah Madah Polda NTB 07.30 Wita Polda NTB melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Gatarin 2019 yang dipimpin langsung oleh Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, AS. MM. Dihadiri oleh Wakapolda NTB, Danrem 162 WB, Danlanal Mataram, Danlanud Zam, Dandenpom Mataram, Dandim Lobar, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Kepala Pengadilan Negeri Mataram, Kepala Dishubkominfo NTB, Kadis PU NTB, Kadis Kesehatan NTB, Kadis Bappeda, Kepala Kesbangpoldagri NTB, Kapala PT Jasa Raharja, Kepala PT BRI Persero Cabang Mataram dan Pejabat Utama Polda NTB.
Operasi Patuh Gatarin 2019 dilaksanakan selama 14 hari kedepan dengan sasaran pelanggar aturan lalulintas seperti kelengkapan surat-surat mengemudi, penggunaan helm, melawan arus, tidak mengenakan sabuk pengaman, batas kecepatan dan lainnya. Selama pelaksanaan Operasi bagi pengendara yang melanggar akan ditindak langsung oleh petugas dengan cara ditilang.
Dalam amanatnya Kapolda NTB menyampaikan, bahwa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kita semua diharapkan untuk :
1. Mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalulintas (kamseltibcarlantas).
2. Meningkatkan kualitas keselamatan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
3. Membangun budaya tertib berlalulintas.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
"Point diatas merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri, melainkan sinergitas antara pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak," ungkapnya.
Selain itu katanya dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Polri yang telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya melalui pendidikan, latihan dan keterampilan maupun melalui kerjasama dengan stake holder serta instansi terkait, kegiatan-kegiatan proaktif baik preemtif dan preventif serta meningkatkan transparansi bidang pelayanan yang terintegrasi dengan kemajuan teknologi.
Ia menyebutkan keselamatan bagi pengguna jalan menjadi fokus perhatian saat ini jika kita bandingkan data laka lantas Operasi Patuh 2018 sebanyak 41 kejadian mengalami peningkatan 2 kejadian dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebanyak 39 kejadian.
"Jumlah korban meninggal dunia Operasi Patuh tahun 2018 sebanyak 22 orang mengalami peningkatan sebanyak 9 orang atau 69% dibanding tahun 2017 sebanyak 13 orang. Untuk korban luka berat Operasi Patuh tahun 2018 sebanyak 11 orang mengalai peningkatan 10% di banding tahun 2017 sebanyak 10 orang," imbuhnya.
Untuk diketahui operasi Patuh 2019 ini akan dilaksanakan secara terbuka dan humanis, untuk mencapai itu maka yang diutamakan adalah tindakan preemtif dan preventif berupa kegiatan penyuluhan, patroli dan penggelaran personel berseragam pada strong poin atau pada titik-titik tertentu yang rawan akan pelanggaran, laka dan tindak pidana lainnya sehingga terciptanya kamseltibcarlantas dan harkamtbmas secara umum, namun tindakan berupa penegakan hukum penilangan bagi pelanggar lalu lintas tetap dilaksanakan secara terukur.
Melalui penyelengaraan Operasi Patuh tahun ini diharapkan tercapainya beberapa tujuan seperti terwujudnya disiplin masyarakat dalam berlalulintas, turunnya angka kecelakaan lalu lintas dan menekan jumlah fatalitas korban, turunnya jumlah pelanggaran dan kemacetan, terciptanya kerjasama yang baik antar instansi pemangku kepentingan lalu lintas dan terwujudnya situasi dan kondisi Kamseltibcarlantas yang mantap.
Dihimbau juga kepada seluruh masyarakat agar selalu patuh terhadap aturan lalulintas, tidak hanya saat operasi ini saja.(red)
Komentar0