BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Ngerih, Akankah Tsunami Sapu Kawasan Mandalika?


Mataram, - Pergerakan zona subduksi di wilayah perairan Lombok Selatan menunjukan penemuan baru. Dari hasil riset yang di lakukan ahli geologi dari Brigham Young University Amerika Profesor Ronald Haris.

Dari hasil riset dan penelitian yang di lakukan profesor Ronald usai memberikan pemaparan kegempaan di Universitas Nahdlatul Ulama, Kamis (4/7), setiap tahun lempeng Lombok khususnya di wilayah Lombok Selatan tertekan dan bergeser oleh lempeng Indo-Australia sepanjang 35 meter. Bila lempeng Lombok ini tidak bisa menahan tekanan akan menyebabkan gempa mega trust  dengan kekuatan minimal 9 Magnitudo dan maksimal 9,5 Magnitudo.

Ronald juga mengatakan maksimal gempa yang di hasilkan dari patahan di wilayah Lombok Selatan mencapai 9,5 Magnitudo dan menyebabkan tsunami setinggi 20 meter.

Ronald juga mengingatkan zona subduksi di wilayah Lombok Selatan yang memanjang hingga pulau Sumatera tersebut menunjukan meningkatnya aktivitas seismik.

"Dari hasil penelitian dan riset di wilayah Lombok Selatan pernah terjadi gempa besar pada 500 sampai 1000 tahun lalu, dan saat ini ada aktivitas seismik yang meningkat di wilayah ini, masyarakat harus waspada,"ujarnya mengingatkan.

Namun kabar cukup melegakan meski tersimpan potensi gempa maksimal 9,5 di wilayah selatan Lombok namun tidak menyebabkan likuifaksi.

Seperti di ketahui wilayah selatan Lombok pernah di terjang Tsunami saat terjadinya gempa di Sumba Nusa Tenggara Timur pada tahun 1977 lalu.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.