Mataram, - Dalam memperingati Hari Bhayangkara ke-73, Sabtu (29/6), Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) menggelar lomba menembak, yang berlokasi di Lapangan Tembak Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Polda NTB.
Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana, MM. ditemui di sela-sela kegiatan lomba mengungkapkan, selain sebagai ajang lomba juga dijadikan sarana latihan bagi para pejabat TNI/Polri.
"Pun demikian bagi anggota dan peserta lain yang unjuk kebolehan menembak, sekaligus mempererat soliditas TNI/Polri dalam melaksanakan tugas," tegas Kapolda.
Dikatakan, lomba menembak yang dilaksanakan tersebut merupakan salah satu agenda, yang digelar sebagai rangkaian memperingati Hari Bhayangkara ke-73 yang jatuh pada 1 Juli 2019.
“Selain kegiatan lomba menembak, kami juga menggelar kegiatan olahraga seperti pertandingan tenis, bulu tangkis, jalan sehat dan sepeda santai serta lomba lari marathon,” ujarnya.
"Hari Minggu besok kami akan laksanakan kegiatan jalan sehat dan sepeda santai. Sudah kita sosialisasikan kepada masyarakat melalui media. Kami berharap besok itu masyarakat NTB banyak yang hadir, karena panitia telah menyediakan banyak hadiah, yang insyaAllah menarik dan bermanfaat," lanjut Kapolda.
Terpantau, selain Kapolda NTB yang ikut sebagai peserta unjuk kebolehan menembak, tampak pula Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, SH., M.Han., Danlanud ZAM Rwmbiga Kolonel Nav. Budi Handoyo, M.Tr (Han), Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Ludi Muharjo, dan para pejabat utama TNI/Polri di NTB.
Panitia pelaksana lomba menembak AKP Supriyono, kepada media menyampaikan bahwa jenis senjata yang digunakan dalam perlombaan, yakni senjata laras pensek jenis pistol kaliber sembilan milimeter.
“Kegiatan ini menggunakan sistem waktu, selama 150 detik, yang terbagi dalam tiga sesi dengan jarak tembak 20 meter ke sasaran bidik,” jelasnya.
Dijelaskan, ada tiga tahapan yang harus dilalui setiap peserta lomba, yaitu sesi menembak menggunakan dua tangan dengan sasaran plat baja warna merah.
"Namun sebelumnya, para peserta diberikan kesempatan melakukan tes senjata. Hal itu dimaksudkan agar peserta bisa beradaptasi, dengan senjata yang akan digunakan," jelasnya.
Kemudian, lanjut Supriyono, setelah peserta dapat menembak jatuh sarasan plat baja, peserta selanjutnya beralih menembak sasaran papan tembak menggunakan satu, dan sesi terakhir menggunakan dua tangan juga membidik papan tembak.
setelah melewati ketiga sesi tersebut, baru kemudian dilakukan pemeriksaan hasil tembakan, untuk selanjutnya diberi score oleh tim penilai," tutupnya.
Untuk diketahui, sebelum kegiatan menembak dimulai, kegiatan diawali dengan atraksi tiga orang satsuter/ penembak jitu polwan sat Brimob Polda NTB, balon sebagai sasaran tembak dengan masing-masing menggunakan gaya kayang, membelakangi sasaran membidik dengan mengandalkan cermin dan semua tembakan tepat sasaran.(red)
Komentar0