Jakarta, - Dalam rapat koordinasi persiapan mudik 2019 yang digelar Kantor Staf Presiden, 26 April 2019, Kementerian Perhubungan memaparkan kesiapannya untuk menyediakan lebih dari 1.500 bus dan 100 truk untuk mengangkut penumpang mudik. Bus akan digunakan untuk mengangkut para pemudik sedangkan truk mengangkut motor-motor yang akan digunakan warga selama berada di kampung halaman.
Jumlah tersebut belum termasuk angkutan bus dan truk gratis yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN-BUMN.
Untuk memudahkan pemudik mencari dan mendapatkan informasi tentang layanan penyediaan mudik gratis dan angkutan motor gratis ini, KSP dan Kominfo juga berkolaborasi untuk menyediakan portal khusus www.infomudik.go.id yang merupakan platform informasi mudik yang diberikan oleh kementerian dan lembaga pemerintahan serta BUMN-BUMN.
Presiden Jokowi meminta perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat yang akan menikmati liburan dan Lebaran 2019, salah satunya adalah menyediakan angkutan motor untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, “Pemerintah mengantisipasi dan mempersiapkan sejak dini titik-titik rawan kemacetan di jalan raya, termasuk mencegah terjadinya kecelakaan yang selama ini lebih banyak didominasi oleh kendaraan roda dua.”
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua pada Lebaran 2018 mencapai 6,19 juta, dan diprediksi akan meningkat sebesar 10,78% menjadi sekitar 6,85 juta. Jika digabung dengan pengguna kendaraan pribadi roda empat, maka total penggunaan kendaraan pribadi roda empat dan roda dua pada Lebaran 2019 diprediksi akan mencapai 10,61 juta, atau meningkat 13,09% dibandingkan tahun 2019.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo yang mendapat tugas dari Moeldoko untuk mengoordinasikan dan menyinergikan pengelolaan arus mudik Lebaran 2019 menjelaskan, salah satu titik krusial bagi pemudik yang dapat memicu terjadinya kecelakaan adalah kelelahan.
“Untuk itu kami sudah meminta para pemangku kepentingan untuk membuat peringatan dan himbauan di titik-titik yang diprediksi merupakan titik lelah pemudik, mengajak pemudik mengutamakan keselamatan. Kalau mengantuk lebih baik beristirahat. Kalau lelah lebih baik berhenti sejenak,” ujarnya.
Kementerian Perhubungan juga memprediksi pemudik yang menggunakan angkutan umum, baik darat, laut, maupun udara, akan mengalami peningkatan kurang lebih sekitar 4,14% dibandingkan tahun 2018, dengan jumlah mencapai sekitar22,83 juta orang.(red)
Komentar0