Menteri BUMN Rini Soemarno bersalaman dengan warga korban gempa saat berkunjung di lokasi Rumah Ramah Gempa BUMN di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Jumat (28/9). |
Matanusantara.com - LOMBOK
Untuk kedua kalinya pasca gempa, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (27/09).
Dalam kunjungannya kali ini, Rini meninjau pembangunan Rumah Rawan Gempa (RRG) sebagai tempat tinggal sementara bagi para pengungsi gempa lombok serta pembangunan MCK dan sarana pendukung lainnya yang merupakan hasil sinergi BUMN.
“Saya senang RRG dan MCK sudah dibangun, tercatat sudah 805 RRG dan 49 MCK . Untuk RRG sendiri sudah mencapai setengah yang kita targetkan sebanyak 1.700 RRG. Tentu ini sebuah sinergi yang luar biasa dari BUMN bagaimana pemerintah terus mendorong optimalisasi peran perusahaan negara dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa,” ungkapnya.
Dari 15 desa yang dilanda gempa di NTB, dipilih 4 area yang menjadi pilot project dalam pembangunan RRG ini yaitu Desa Guntur Macan dan Desa Kekait di Kec. Gunung Sari, Desa Sembalun di Kec. Semablun dan Desa Terangan, Kec. Pemenang.
Terdapat empat BUMN bersinergi dalam membangun RRG di kedmpat desa ini yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 363), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (RRG : 216 / MCK : 26), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 140/ MCK : 12) dan PT Pertamina (RRG : 86 / MCK : 11). Nantinya, setiap rumah akan ditempati 2 kepala keluarga.
Rini memastikan sinergi BUMN akan terus berlanjut dan akan semakin banyak BUMN yang terlibat dalam membangun RRG dan MCK sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
“Saya akan terus memantau dan mendukung upaya-upaya penanganan pasca bencana. Apresiasi dan terima kasih saya kepada BUMN-BUMN yang sudah terlibat serta semua pihak yang sudah membantu memperlancar pembangunan rumah transisi ini,” imbuh Rini.
Selain pembangunan RRG dan MCK, sebelumnya BUMN-BUMN telah bersinergi menyalurkan bantuan senilai Rp 13,2 miliar bagi para korban, mendirikan 38 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa serta memberikan bantuan kesehatan dan tenaga medis, layanan keuangan, pelayanan telekomunikasi, bantuan 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat hingga layanan energi. (bn)
Komentar0